Jadi gini gan pembuatan saluran Dewareting di sekeliling
proyek di maksudkan agar air di area tersebut tetap stabil, agar jangan sampai
sumur-sumur masyarakat setempat tidak susut dan jadi dangkal gan, kan berabe
kalo nantinya proyek kita di tutup sama masyarakat setempat gara-gara salah dalam method kerja.. tolong
di baca dengan seksama ya gan… jangan luma coming dan cendolnya… pembaca yang
baik lebih bermakna kalo ninggalin
jejak… maaf ya gan ane masih newbie!!
DEWATERING
Contoh & Rencana Penghitungan Pembuatan Saluran Proyek
- 1. DIMENSI GALIAN BASEMENT
Panjang :
45,5 m
Lebar :
30,0 m
Dalam :
6,54 m ( el. – 3,36 s/d – 9,90 )
Muka Air Tanah : - 7,5 ( musim penghujan )
( Water table )
Dalam Galian : - 8,7 m
- 9,9 ( poer pondasi )
2. JENIS TANAH ( s/d kedalaman 20 m )
Lapisan I 7 m : Silty Clay
( el. –3,3 s/d –10,3 )
Lapisan II 2 m : Clayey silt, stift
( el. –10,3 s/d –12,3 )
Lapisan III 5 m : Clayey
( el. –12,3 s/d –17,3 )
Lapisan IV 6 m : Silty Clay
( el. –17,3 s/d –23,3 )
Add caption |
4. DESAIN
DEWATERING
1. Muka
air tanah di dalam galian di atur 1,0 dibawah galian terdalam – 10,90.
2. Muka
air tanah diluar galian dijaga tidak turun sesuai dengan kondisi lapangan : -
7,3
3. Debit
limpasan hujan diperhitungkan R5 = 160 mm/hari
4. Dibuat
sumur penurunan mata air tanah dengan pompa rendam ( summersible pump well )
5. Limpas
air hujan dikumpulkan dilubang penampung ( pit ) dan di pompa ke luar galian
dengan pompa hisap ( suction pump )
6. Denah
penempatan sumur dan pit sebagai berikut :
Ada 4
buah sumur disudut galian dan ada 4 buah pit ditengah sisi galian.
7. Perhitungan
jumlah dan kapasitas pompa rendam.
·
Draw down head
= -7,3 – (-9,9)
Sw =
2,6 m
·
Influence radius
R = 3000 k½ Sw
k = 5
x 10-5 m/dt
R = 3000 ( 5 x 10 –5)½.
2,6
= 55,2 m
·
Rumus draw down multy wells ( sumur jamak )
hr²
= Ho² +
Q ln. r1 x r2
x …..rn
π k Rⁿ
hr = ketinggian muka air tanah berjarak r dari
pusat sumur
H0 = ketinggian muka air tanah awal dari dasar
sumur
k = koefisien permeabilitas lapisan tanah bawah
galian
r = jarak titik tinjau ke pusat sumur
Q =
debit pompa
·
Titik tinjau kritis berada ditengah – tengah
galian dan ditengah sisi memanjang galian ( lokasi terjauh dari pusat pompa )
Dengan 4 sumur ( n=4 ) dan Ho = 10 m
hr = 6,4 m
R = 55,2 m
k = 5 x 10-5 m/dt
Titik tinjau kritis I
hr² = Ho² +
Q ln.r.I2 x r.II.1 x
r.III.1 x r.IV.1
π
k R4
6,4² = 10² + Q ln
(27,25)4
π 5 x 10-5 ( 55,2
)4
Q =
( 6,4² - 10² ) π 5 x 10-5
Ln
( 27,25 )4
( 55,2 )4
Q = 3,28 x 10 m-3/
dt =
3,28 lt/dt
Titik tinjau kritis 2
hr² =
Ho² + Q . ln r1 x r2
π k
hr² = Ho² +
Q . ln r.I.1 x r.II.1 x r.III.1 x
r.IV.1
π k R4
6,4² =
10² + Q .
ln.( 22,75 )4 x ( 37,65 )2
π .5 x 10-5
( 110,4 )4
Q = ( 6,4² -10² ) . π5 x 10-5
Ln.
( 22,75 )². ( 37,65 )²
( 55,2 )4
Q =
3,65 x 10-3 m³/dt
= 3,65 lt/dt
Karena kebutuhan kapasitas pompa di titik tinjau kritis 2 lebih besar, maka kapasitas pompa minimum 3,65 lt/dt , dibulatkan 4 lt/dt .
Hasil perhitungan tinggi muka air tanah ( water table ) dibawah galian diberikan pada denah berikut :
Elevasi water table ( Dewatering ) :Kontur ketinggian water table paling tinggi adalah – 11,5 dimana dibawah elevasi galian poer pondasi / pile caps (-9,9).
5. DESAIN PIT DAN POMPA AIR HUJAN
1.
Air limpasan hujan dihitung dengan.
Q = C.I.A
C = koefisien pengambilan ( 0,9 )
I = intensitas hujan = R / t
R = hujan rencana periode ulang 5
tahun
= 160
mm/hari = 160.10-3m/hari
t = lama pemompaan ( 3 jam )
A = luas tangkapan ( 45,5 + 10 ) x (
30 + 10 ) m²
Q = 0,9 x 160.10-3 x 55,5 x 40
3.60.60
= 0,0296
m³ / dt = 29,6
lt / dt
2.
Kapasitas Pompa
( suction pump )
Ada 4 pit dan 4 pompa, debit tiap pompa
:
Qp = 29,6 /4
=
7,4 lt/ dt
Daya pompa yang dibutuhkan dihitung :
Pp = y Qp . H
E
Pp = daya pompa ( kw )
у air = 9,81 kN / m³
Qp = 0,0074 m³ / dt
H = head sedot pompa ( 8 m )
e = efisiensi pompa ( 0,8 )
Pp = 9,81 x 0,0074 x 8 = 0,726 kw
0,8
= 0,96 pk ~ dipasang 1,5 – 2,0 pk ( untuk
keamanan )
Air hujan
dibuang ke saluran drainase kota dengan selang flexible ( selang gulung biru )
3.
Denah Dudukan Pompa
Catatan :Dalam pelaksanaan pekerjaan ini kami mendapat dukungan dari sub-sub spesialis antara lain : PT. Tarumanegara Bumiyasa (terlampir surat dukungan dan kerjasama )
6. DESAIN SUMUR PENGISIAN ( RECHARGE WELL )
·
Sumur pengisian diperlukan untuk memasukan
kembali air dari sumur dewatering, ke dalam tanah sekitarnya, jika air tidak
dipakai atau sisa air kerja.
·
Tujuan sumur pengisian untuk menjaga water table
di sekitar galian tidak turun berlebihan yang menggangu sumur-sumur dangkal
masyarakat.
·
Sumur pengisian lebih banyak dan menyebar merata
di sekeliling galian, jarak antara sumur pengisian kurang lebih 10 m.
·
Kedalaman sumur sampai dengan dibawah elevasi
water normal ( -7,3 )
·
Denah sumur pengisian dapat dilihat sebagai
berikut :
1.
Pelaksanaan Pekerjaan Sistem Dewatering dilakukan
sebelum pekerjaan galian dimulai.
2.
Pertama membuat konstruksi sumur ( 4 buah ), dengan
kedalaman 14 meter dari muka tanah, prosedurnya sebagai berikut :
·
Penentuan titik sumur di lapangan, dengan
bantuan BM setempat.
·
Pembuatan lubang sumur dengan Bor Mesin
berdiameter 12”, kedalaman 15 meter
( 1,0 m lebih untuk endapan cating )
·
Memasukan pipa PVC diameter 8”, dengan bagian
bawah ( 4 m ), dibuat saringan
( lubang ) Ǿ 0,5 cm jarak 5 cm dan
dilindungi ijuk.
·
Mengisi krikil ( gravel pack ) diantara lubang
bor dinding PVC sebagai filter.
·
Memasang pompa submersible didalam sumur, di
bawah water table dewatering,
kurang lebih 2,0 m atau pada elevasi –
12,9 m.
·
Memasang pipa naik ( water way ) galvanis
berdiameter 3” sampai ke permukaan
tanah dan menyambung dengan selang
flexible, ke sumur pengisian ( recharge well )
atau ke saluran pembuang kota.
·
Memasang kabel listrik dan panel operasi pompa,
serta menyambung kabel ke sumber
listrik ( PLN, Genset )
·
Melindungi sumur dengan gangguan alat berat
galian dan lain-lain.
3.
Membuat sumur pengisian disekitar galian, berjarak 3 m
dari tepi, diameter 6” dan kedalaman 12 meter.
·
Membuat lubang bor berdiameter 8”
·
Memasang PVC berdiameter 6” dengan bagian bawah
4 m, dibuat saringan.
·
Mengisi gravel pack diantara lubang bor dengan
diameter PVC
·
Jarak sumur pengisian adalah 10 m, atau
berjumlah 14 buah
·
Membuat pipa penyaluran air dari sumur
dewatering ( discharge ) masuk kelubang
sumur pengisian, dengan pipa PVC diameter
2”.
·
Jumlah air yang tidak bisa masuk ke sumur
pengisian dibuang ke saluran kota
terdekat.
4.
Membuat lubang penampungan ( pit ) dan parit drain
·
Pelaksanaan setelah galian mencapai dasar bisment
( final )
·
Pit dibuat ditengah-tengah sisi galian berjumlah
4 buah, dengan ukuran dalam 1 m
dan lebar 0,6 m.
·
Dinding pit dasar diperbuat dengan pasangan batu
kali tebal 0,3 m
·
Parit drain dibuat seluruh keliling galian dan
menghubungkan ke 4 pit, dengan ukuran
dalam 0,5 m dan lebar 0,4 m.
·
Dinding parit dan dasar dilapis dengan pasangan
bataco
·
Memasang pompa sedot di ke 4 pit, lengkap dengan
perpipaan dari lubang
penampungan ke saluran pembuang kota (
Jl. Dewi Sartika dan Jl. Taman Harapan )
dan ke sumur pengisian.
·
Jenis pompa adalah suction pump dengan tenaga
penggerak disel 1 pk.
5.
Mengoperasikan sistem dewatering
·
Set-up operasi otomatis pada panel
·
Menjalankan pompa sumur secara otomatis
·
Otomatis kerja pompa hidup saat water table ( WT
) didalam sumur –11,0 dan mati
saat elevasi WT –15,0.
·
Mengontrol muka air tanah di dalam dan di luar
galian dan mencatatnya.
·
Menjalankan pompa sedot di lubang penampungan
saat hujan.
Sekian Gan dari ane semog bermanfaat.... amin ;D
nice info gan, boleh minta ilmu tentang dewatering gan?
ReplyDeletethank infonya gan..
ReplyDeletesangat bermanfaat
Makasih infonya gan,top bangett
ReplyDeletesumber rumus perhitungan dewatering ini dari mana bapak?mohon infonya
ReplyDeletemantaf gan,,,
ReplyDeletecoba sy aplikasikan d lapangan
Nice info
ReplyDeletemuantabs gan infonya, bisa langsung praktek niy, hehehe....
ReplyDeletemaaf referensinya dari mana?
ReplyDeletemaaf referensinya dari mana?
ReplyDeleteSangat Bermanfaat Ilmunya gan... Terima kasih sudah Berbagi..
ReplyDeleteini merupakan hal baru untuk saya..
...
oya, ika ingin menambah ilmu tentang dunia konstruksi silakan mampir gan..
..
..
Kumpulan Ilmu Proyek Konstruksi Bangunan Teknik Sipil
Sangat bermanfaat.smoga diberi kesehatan dan ilmu nya bertambah.
ReplyDeleteNice article,Easy to Understand and Easy to know more information from this article.
ReplyDeletedewatering pumps in chennai
dewatering services in chennai
dewatering equipments in construction
construction dewatering methods
construction site dewatering
dewatering contractors in chennai
dewatering companies in india
hal krusial yang suka di lupakan saat proses dewatering apa ya?
ReplyDelete